Sampaikan walau hanya satu ayat Al-Qur'an

1. Ramalan Rasulullah saw tentang pengakatan khalifah pertama adalah Abu Bakar ra.


Ulangan 18:21 Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? -- 22 apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Jadi semua perkataan nabi itu harus terjadi. Kalau perkataannya tidak terjadi maka nabi itu nabi palsu. Semua perkataan Muhammad saw benar-benar terjadi.


1. Nabi Muhammad meramalkan bahwa Abu Bakar ra akan menjadi khalifah.

Apakah Rasul Allah telah menunjuk atau mengisyaratkan seseorang untuk menjadi khalifah setelah wafatnya Rasul? Kalau ada, siapakah dia?

Dalil-dalil yang menunjukkan akan adanya isyarat secara tidak langsung (bukan wasiat) dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang mengisyaratkan bahwa Abu Bakarlah yang lebih pantas menjadi khalifah sangat banyak. Isyarat-isyarat tersebut adalah sebagai berikut:

Abu Bakar dijadikan wakil menggantikan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam

Diriwayatkan dari Jubair bin Muth’im, dia berkata:

Datang seorang wanita kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, maka Rasulullah menyuruhnya untuk datang kembali. Maka wanita itu mengatakan: “Bagaimana jika aku tidak mendapatimu?” –seakan-akan wanita itu memaksudkan jika telah meninggalnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjawab: “Jika engkau tidak mendapatiku, maka datangilah Abu Bakar”. (HR. Bukhari 2/419; Muslim, 7/110)

-->Hadits ini merupakan isyarat yang jelas dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa yang akan menggantikan dirinya sepeninggal beliau adalah Abu Bakar ash-Shidiq radhiallahu ‘anhu.

Perintah untuk meneladani Abu Bakar radhiallahu ‘anhu

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Teladanilah dua orang setelahku, Abu Bakar dan Umar… (HR. Tirmidzi dan Hakim, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1233)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar